Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknik Integrasi Tanaman-Ternak Berbazis Zero Waste Agriculture
Abstract
The potential of agricultural and livestock resources in Pombewe Village is quite available but not yet optimally utilized by the community. Agricultural land is still largely abandoned and livestock are still left to graze themselves. The problem faced by the community is the lack of skills on how to improve agricultural products. This community empowerment program aims to assist the community in applying the integration of zero waste agriculture techniques. The method applied is community development with activities in the form of counseling, training, demonstration plots and mentoring with output targets is to increase the community's insight, knowledge and skills. The results achieved were an increase in community knowledge and skills characterized by the ability of the community to use agricultural and livestock waste to be economically valuable by making liquid organic fertilizer, compost, and can cultivate forage grass as animal feed
Downloads
References
Bande, L.O.S., Khaerani, A.R, Saefuddin, Haetami, A., Alwi, L., Mariadi, & Satrah, V.N. (2020). Pelatihan pembuatan pupuk hayati , agens hayati dan pestisida nabati Desa Aunupe Kabupaten Konawe Selatan. Dinamisia, 4(1), 195–200. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i1.3512
BPS Kabupaten Sigi (2017). Kecamatan Sigi Biromaru dalam angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi
Haq, A. S., Nugroho, W. A., & Lutfi, M. (2014). Pengaruh Perbedaan Sudut Rak Segitiga pada Pengomposan Sludge Biogas terhadap Sifat Fisik dan Kimia Kompos. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 2(3), 225–233.
Hayati, N., Najamudin, Sulaeman & Lasmini, S.A. (2018). Program Kemitraan wilayah dalam mengembangkan potensi sumber daya pertanian berbasis teknologi pertanian terpadu di Kabupaten Buol. Agrokreatif 4(2), 174–80. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.4.2.174-180
Kartasapoetra, A.G. (1994). Teknologi penyuluhan pertanian. Jakarta. Penerbit PT Bumi Aksara
Kurniawati, D. (2018) Antusiasme petani membuat mikroorganisme lokal (MOL) dari Limbah buah–buahan. http://dishutbun.jogjaprov.go.id/arsip/pilihberita/492
Lasmini, S.A., Idham, Monde, A. & Tarsono. (2019). Pelatihan Pembuatan dan pengembangan pupuk organik cair biokultur dan biourin untuk mendukung sistem budidaya sayuran. PengabdianMu, 4(2), 99–104.
Manullang, R. R., & Daryono, R. (2017). Kombinasi mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator kompos. Jurnal Hutan Tropis, 5(3), 259–266.
Nalhadi, A., Fatah, A., Serang, U., Raya, S., & Serang, U. (2020). Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Wikrama Parahita, 4(1), 43–46. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30656/jpmwp.v4i1.213
Nurazizah, S. (2019). Cara membuat mol dari limbah buah-buahan. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/76275/Cara-Membuat-Mol-Dari-Limbah-Buah-buahan
Pasandaran, E., Djajanegara, A., Kariyasa, K. & Kasryno, F. (2006). Kerangka Konseptual integrasi tanaman-ternak di Indonesia. Dalam integrasi tanaman-ternak di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. hlm. 11-31
Sabiham, S. (2008). Manajemen Sumberdaya lahan dan usaha pertanian berkelanjutan. Dalam Arsyad, S. &. Rustiadi, E. (Ed), Penyelamatan tanah, air dan lingkungan. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. 3-16
Salikin, K.A. (2003). Sistem pertanian berkelanjutan. Yogyakarta; Kanisius
Setyorini, D., Saraswati, R. & Anwar. E.K. (2007). Kompos. http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/02kompos.pdf