Kesehatan Reproduksi: Psikoedukasi Remaja Disabilitas
Abstract
Remaja mengalami perubahan dalam fisik seperti perkembangan seks sekunder dan organ reproduksi. Remaja mulai tertarik dengan seksualitasnya dan memiliki perhatian terhadap lawan jenis. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada remaja pada umumnya, tetapi remaja disabilitas juga mengalami hal yang serupa. Remaja disabilitas membutuhkan pengetahuan terkait dengan pengalaman seksualnya dan kesehatan reproduksi, tapi kenyataannya pengetahuan remaja disabilitas masih sangat kurang sehingga tak jarang mereka mendapatkan kekerasan seksual. Di SLB Melati guru melaporkan bahwa siswa-siswi mereka belum paham cara melindungi diri dari pelecehan seksual dan kesehatan reproduksi. Lebih lanjut, jumlah siswa-siswi di SLB Melati yang rata-rata sudah memasuki usia remaja menjadi perhatian bagi sekolah untuk pemberian edukasi terkait seksualitas mereka. Maka dari itu, penting untuk memberikan psikoedukasi kepada remaja disabilitas di SLB Melati untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat  peningkatan pengetahuan peserta sebesar 46,5% setelah kegiatan dilakukan.
Downloads
Copyright (c) 2024 JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.